Kak Wawan Berbagi Tips Public Speaking, Untuk Meningkatkan Komunikasi Satker Kemenag Kota Malang ke Publik

Kota Malang — Dalam rangka mendukung program penguatan madrasah yang unggul, ramah, dan terintegrasi dilingkungan satuan kerja dilingkungan Kementrian Agama Kota Malang, Tim Humas Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengadakan Pelatihan Public Speaking dan Podcast. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (29/4) di Auditorium Gedung Sains Terpadu MAN 2 Kota Malang dan menghadirkan narasumber dari Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI, Kurniawan, yang lebih akrab disapa Kak Wawan.

Pelatihan ini mengangkat tema “Mewujudkan Madrasah Unggul, Ramah, dan Terintegrasi”, yang sejalan dengan visi Kemenag RI dalam meningkatkan kualitas komunikasi publik di lingkungan satuan kerja. Kak Wawan, yang memiliki pengalaman luas sebagai VO talent, penyiar radio, host podcast, serta MC profesional, berbagi tips dan trik seputar keterampilan berbicara di depan publik untuk membantu meningkatkan komunikasi Kemenag RI ke publik.

Acara dimulai dengan suasana santai dan interaktif. Kak Wawan mengajak peserta untuk berbagi pengalaman atau “curhat” mengenai tantangan berbicara di depan umum. “Ada yang mau curhat tentang pengalaman berbicara di depan umum?” sapa Kak Wawan, yang disambut antusias oleh peserta. Berbagai cerita pun mengalir, menciptakan suasana yang akrab dan penuh semangat.

Dalam sesi materi, Kak Wawan menekankan bahwa keterampilan public speaking sangat penting, terutama bagi insan Kemenag yang harus dapat menyampaikan pesan dengan santun dan efektif kepada masyarakat. “Sebagai bagian dari keluarga besar Kemenag, kita harus bisa berbicara dengan baik, menyampaikan pesan dengan hati, dan menjaga adab dalam berkomunikasi. Itulah inti dari public speaking,” ujar Kak Wawan.

Pada kesempatan ini, Kak Wawan memaparkan beberapa alasan mengapa public speaking menjadi keterampilan yang sangat penting. “Banyak orang sukses berawal dari menjadi pembicara yang baik, kemudian Public speaking adalah tuntutan zaman, terlebih di era teknologi saat ini, juga Tuntutan profesi yang semakin tinggi dalam menyampaikan ide dan gagasan dan Persaingan global yang menuntut kemampuan komunikasi efektif.” ungkapnya.

Khusus bagi penceramah dan khatib, Kak Wawan menekankan bahwa kemampuan public speaking yang baik sangat penting agar pesan dakwah dapat tersampaikan dengan efektif. “Seorang khatib atau penceramah harus mampu menghidupkan suasana, menyentuh hati audiens, dan mengajak kepada kebaikan dengan cara komunikasi yang menyenangkan,” tambahnya.

Dalam sesi ini, Kak Wawan juga membagikan trik untuk mengatasi hambatan yang sering dihadapi dalam public speaking.
“Diantaranya kurangnya rasa percaya diri, kemudian minimnya latihan berbicara di depan umum, juga kesulitan dalam menyusun narasi yang runtut, dah tidak memahami teknik vokal, intonasi, dan bahasa tubuh, serta tidak memahami karakter audiens.” ujarnya.

Kak Wawan menegaskan bahwa konten dan narasi yang disiapkan harus mampu menyenangkan audiens. “Kita berbicara tidak hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk menyentuh hati orang lain, membuat mereka nyaman, paham, bahkan terinspirasi. Ini penting dalam setiap komunikasi publik,” ungkapnya.

Peran Strategis Humas Kemenag, Kak Wawan juga mengingatkan peserta tentang peran penting yang dimiliki oleh humas Kemenag.
“Harus bisa menyampaikan informasi resmi lembaga dengan cara yang efektif, kemudian harus bisa membangun citra positif dan kredibilitas lembaga, juga menyediakan konten edukatif dan inspiratif bagi masyarakat, dan dapat menjalin hubungan baik dengan media dan publik, serta bisa mengelola komunikasi krisis bila diperlukan.” jelasnya.

Pelatihan ini berjalan dinamis, dengan peserta yang aktif bertanya, berdiskusi, dan melakukan praktik langsung. Sesi diskusi juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi tantangan komunikasi yang mereka hadapi di masing-masing satuan kerja. Meskipun berbicara tentang tantangan, Kak Wawan tetap menekankan trik-trik kekinian dalam komunikasi yang dapat membantu peserta menghadapinya, termasuk dengan konsep podcast dalam obrolan ringan seperti di radio yang divisualisasikan, atau seperti diwarung kopi dengan bahasa lebih mudah dan kekinian.

Melalui pelatihan ini, diharapkan keterampilan public speaking para peserta dapat meningkat, memperkuat kualitas pelayanan informasi publik, serta memperkuat citra positif Kemenag RI di mata masyarakat. (SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait